Sabang,JN.com – Ketua LSM AMPPaS kota Sabang Ir.HARJUNA ISHAK angkat bicara melalui Sekretaris HERRY NALDY.S.E
Dugaan penjualan tiket kapal yang biasa manual beralih ke online plus penambahan biaya administrasi dari harga biasanya. Hal ini telah memicu protes Mobil angkutan Barang dan masyarakat di sebab kan karena memaksakan sistem baru tanpa mensosialisasikannya terlebih dahulu. Sungguh meresahkan dan menimbulkan emosional para pengguna jasa masyarakat awam yg masih gaptek dan tidak punya perangkat hp yg standard.
5/12/2024
Seharus nya melalui dinas perhubungan atau yg terkait, jauh jauh hari memberikan skema pilihan utk sistem pembelian tiket, terutama dalam rangka sosialisasi pada masyarakat imbuh nya.
LSM AMPPaS kota Sabang menyatakan kebijakan yg di ambil oleh Para pihak jangan tergesa gesa dan mementingkan sekelompok masyarakat saja, dengan merubah sistem peralihan sepihak, tanpa menyiapkan sarana pendukung atau penunjang serta memberikan solusi langsung dilapangan kepada masyarakat jika terjadi kendala, dan para penumpang tidak kebingungan dalam keberangkatan.
Pulau Weh /Sabang sebagai Daerah Tujuan Wisata Unggulan sudah sepatutnya melakukan peningkatan Pelayanan kepada Wisatawan dan Masyarakat pengguna jasa.
Dalam amatan kami 60% > pengguna jasa Kapal Ferry adalah Masyarakat kalangan Bawah yang membutuhkan Moda Transportasi Ekonomis bukan sistem carut marut dan meresahkan, seharusnya mudah diakses dan meringankan dalam Pembelian Tiket.
Naldi kembali menambah kan Alangkah baiknya menerapkan sistem paralel, Online dan Offline, ada dua pilihan! Ini baru bisa disebut Pelayanan Prima, bisa memuaskan masyarakat dan wisatawan pengguna jasa. Hingga pada saatnya nanti, dgn pembelian dua sistem Online dan Offline ini akan secara alamiah berkembang mengikuti trend kebutuhan dilapangan secara fleksibel !.
Pewarta
Abdul